1.
Avertebrata adalah adalah
hewan air yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan pencernaannya
terletak dibawah saluran pencernaan. Avertebrata air tebagi menjadi delapan
filum yaitu: Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca, Plathyhelmanthes,
Nemalthelminthes, annelida dan Anthropoda.
2.
Kata taksonomi diambil dari
bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengelompokkan dan nomos
yang berarti aturan.
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum
dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik. Sedangkan Dalam biologi, taksonomi juga
merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika
makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang
dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne
(Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.
3.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup
dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman.
Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki
persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk
hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan
sifat dan/atau ciri-ciri.
4.
Binomial Nomenclature adalah suatu cara penamaan suatu
species dalam sistem klasifikasi makhluk hidup carolus Linnaeus. Metode
binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting
dalam klasifikasi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya makhluk
hidup yang mempunyai nama panggilan yang sangat banyak tergantung daerah dan
bahasanya. Karena itu sebagai langkah awal dalam pengelompokan makhluk hidup
diperlukan suatu tata nama yang dapat dikenal oleh seluruh dunia .
5.
Kingdom merupakan
tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli biologis sependapat
bahwa makhluk hidup di dunia ini di kelompokan menjadi 5 kingdom ( di usul oleh
Robert whittaker tahun 1969 ).
Kelima kingdom tersebut antara lain :
·
Kingdom Monera adalah mahkluk hidup yang tidak
membran inti (organisme prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti,
organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA (
Deoxy ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat).
·
Kingdom Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau
banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista
dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista
mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
·
Kingdom Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk
hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu
sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya
terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokan dalam
dunia hewan atau tumbuhan.
·
Kingdom Plantae atau kingdom tumbuhan adalah
mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas
terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat
melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariut (memiliki membran inti)
dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar,
batang, dan daun, terkeuali jamur yang memiliki akar semu (rizoid). Perkembang biakan
tumbuhan terjadi secara kawin tak kawin
·
Kingdom Animalia adalah
kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki
kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan
tumbuhan hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.
Filum /divisio (keluarga besar). Nama
filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan.
Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua
persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama
division umumnya memiliki akhiran khas.
·
Filum
protozoa protozoa merupakan hewan paling sederhana dan terdiri dari satu sel. Ukurannya mikroskopis
yaitu antara 5-5000 mikron dan sistem pernafasannya secara
difusi. ewan ini bereproduksi secara aseksual maupun seksual.
·
Filum
porifera
Dikenal dengan nama spons, bersel banyak, hidupnya bersifat menetap, umumnya
terdapat di perairan jernih, dangkal, dan menempel di substrat, pertukaran
gas terjadi secara difusi, dan reproduksinya secara aseksual
maupun seksual.
·
Filum
coelentera Disebut
juga Cnidaria, kebanyakan hidup di laut, mempunyai rongga pencernaan dan
mulut, tetapi tidak mempunyai anus, tubuh terdiri dari 3 lapisan yaitu
epidermis, gastrodermis, dan mesoglea, pertukaran gas secara difusi melalui
seluruh permukaan tubuh,berkembang biak secara aseksual maupun seksual,bersifat
karnivor, makanan utamanya adalah Crustacea dan ikan kecil, sisa makanan yang
tidak dapat dicerna dibuang melalui mulut.
·
Filum
rotifer adalah Termasuk metazoa yang paling kecil,
berukuran antara 40-2500 mikron, rata-rata 200 mikron, umumnya hidup bebas,
soliter, koloni atau sessile, biasanya berwarna transparan, beberapa berarna
cerah, tubuh terbagi menjadi 3, yaitu bagian anterior, badan yang besar, dan
kaki, ciri khas: pada bagian anterior terdapat corona dan mastax, mulut
terletak di bagian ventral, pada tiap sisi lateral terdapat sebuah
protonephridium dengan 2-8 flame bulb, tidak mempunyai alat pencernaan.
Reproduksi seksual, bila rotifera
jantan tidak menemukan betina, akan mati pada umur 2 – 7 hari, perkawinan
dilakukan dengan hipodermic impregnation (sperma masuk melalui dinding
tubuh), Brachionus merupakan rotifera yang banyak
dibudidayakan sebagai makanan alami untuk larva ikan dan udang. Pada
daerah yang tecemar bahan organik dan berlumut, biasanya dijumpai Bdelloidea
seperti Philodina dan Rotaria.
Kelas ( classis ) kelompok takson yang
satu tingkat lebih rendah dari filum atau division.
Ordo
( bangsa ). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada
dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
Family merupakan tingkatan takson di bawah
ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan
biasanya diberi nama idea.
Genus
( marga ) adalah takson yang lebih
rendah dari pada family . nama genus kata itu di tulis dengan huruf miring.
Species
( jenis ) adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan
antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang subur.
6.
Tata
cara pemberian nama organisme.
·
Nama
spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan
kata kedua merupakan kata jenis ( epitheton
specifum ).
·
Huruf
pertama nama genus ditulis huruf capital , sedangkan huruf pertama penunjuk
jenis huruf kecil.
·
Nama
species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
·
Nama
species harus ditulis berbeda dengan huruf – huruf lainnya ( bisa miring, garis bawah, dan
lainnya).
·
Jika
nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama subspecies ( anak jenis ),
yaitu nama takson dibawah species.
·
Nama
species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut.
7.
A. Valid scientific
name yaitu nama ilmiah suatu binatang yang sah dan diakui. Contoh : Carrasius
auratus .L
B.
Syanonim name yaitu nama ilmiah suatu binatang yang tidak sah
dan tidak di akui contoh : Cyprinus auratus L
C.
Common scientific name / internasional yaitu nama umum yang lazim digunakan untuk
nama binatang / ikan . contoh : C. carpio L disebut dengan - common carp ,
Chanos – chanos di sebut dengan – milk fish.
D. Vernacular name nama local atau nama daerah misalnya : ikan mas, tombro,
dan kupai , ikan betok , betik , krucilan ( jawa), betrik , bareg, ( bandung ),
payu – payu (padang), papuyu ( banjarmasin).
8. A.
Untuk menyederhanakan objek studi agar mudah di pelajari .
B. Untuk mendeskripsikan cirri –
cirri makhluk hidup untuk membedakan tiap – tiap jenis.
C. Mengelompokan makhluk hidup
berdasarkan persmaan cirri – cirinya untuk mempermudah mengenal jenis – jenis
organisme.
D. untuk mengetahui hubungan
kekerabatan dan sejarah evolusinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar