TUGAS AVERTEBRATA AIR
“ SOAL” .
1.
Jelaskan
definisi dan pengertian dari
fillum cnidaria dan ctenophora
2.
Jelaskan pengertian dari :
A. Septa
B. Columella
C. Corallite
D. Hydranth
3.
Jelaskan karakter morfologi dari fillum cnidaria
sertakan gambarnya
4.
Jelaskan karakter morfologi dari ctenophora
sertakan gambar
5.
Jelasakan mekanisme reproduksi dari
fillum cnidaria dan ctenophore.
6.
Jelaskan bagaimana system pencernaan
dari fillum cnidaria dan ctenophore.
7.
Ada berapa kelas dari filum cnidaria ? sebutkan dan
jelaskan apa yang membedakan dari semua kelas tersebut.
8.
Gambarkan morfologi dari Metridum
sp , Aglaophenia sp, dan Millepora sp , serta berikan
keterangan gambar kemudian klasifikasikan
“ JAWABAN”.
1. Filum
Cnidaria, berasal dari kata cnide (bahasa Yunani) yang berarti sengat. Nama lain adalah invertebrata yang memiliki rongga
tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).
Sedangkan filum Ctenophora berasal dari kata ctenos (Yunani) yang berarti
sisir, dan phoros yang berarti dinding. (Suripto,. 2007).
2. A.
Septa merupakan
dinding pemisah struktur skeletom
yang berbentuk lempengan
tersusun tegak secara radial terletak
di dalam koralit
B.
Columella merupakan ujung atau puncak septa.
C.
Corrallite merupakan tempat dari polip karang.
D.
Hydranth merupakan polip hydroid, bantalan mulut,
rongga pencernaan dan tentakel.
3.
Morfologi Tubuh filum Cnidaria
Ukuran tubuh Cnidaria beraneka ragam. Ada yang
penjangnya beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter 2 m, misalnya
Cyanea.Tubuh Cnidaria simetris radial dengan bentuk berupa medusa atau
polip.Medusa berbentuk seperti lonceng atau payung yang dikelilingi oleh
“lengan-lengan” (tentakel). Polip berbentuk seperti tabung atau seperti medusa
yang memanjang.
Cnidaria merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya
memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan
dalam atau gastrodermis) (Gambar 4.1). Ektoderm berfungsi sebagai pelindung
sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan.Sel-sel gastrodermis berbatasan
dengan coelenteron atau gastrosol. Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk
kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim
yang dikeluarkan oleh sel-sel gastrodermis. Pencernaan di dalam gastrosol
disebut sebagai pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan
ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam
vakuola makanan. Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan
intraseluler. Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara
difusi. Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida
secara difusi. Cnidaria memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar berbentuk
jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem
saraf terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan
epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin (Barnes,
1994).
Gambar filum cnidaria :
Gambar 4.1. Morfologi tubuh
Cnidaria dalam bentuk polip dan medusa. (Http://1.bp.blogspot.com)
4. Morfologi
Tubuh Filum Ctenophora
Ctenophora
disebut sea walnut, comb jellies, atau ubur-ubur sisir, karena secara vertical,
tubuhnya terbagi oleh 8 helai pita yang tampak seperti deretan sisir cilia,
berwarna putih, jingga atau ungu. Tubuh biasanya transparan dan yang primitif
mempunyai sepasang tentakel bercabang, tanpa nematocyst. Sisir cilia merupakan
tenaga penggerak bagi ctenophora.
Dinding tubuh terdiri dari
epidermis. Di bawah epidermis terdapat semacam mesenkhim tebal, setaraf dengan
mesoglea pada Cnidaria. Mesenkhim Ctenophora mempunyai sel otot sejati, suatu
hal yang tidak ada pada Cnidaria. (Gambar 4.2)
Gambar
filum stenophora :
Keterangan Gambar
1 mouth
2 pharynx
3 sheath of tentacle
4 tentacular canal
5 meridian canal
6 Infundibulum
7 statocyst
8 tentacle
9 rib
10 meridional canal
11 pharyngeal canal
12 Mouth
13 Pharynx
14 Pharyngeal canal
Gambar
4.2. Morfologi tubuh Ctenophora (Barnes, 1994)
5.
A. Sistem Reproduksi Cnidaria
Ada 2 cara perkembangbiakan
Cnidaria, yaitu :
aseksual (vegetatif) dan seksual
(generatif) (Suripto,. 2007):
1. Aseksual
(Vegetatif); Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip. Makin
lama makin besar, lalu membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai
besar hingga induknya membuat kuncup baru, lalu menjadi koloni.
2. Seksual (Generatif); Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan
sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel
sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang hingga
menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula-mula zigot tumbuh di
ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan
induk dan membentuk polip di dasar perairan.
B. Sistem
Reproduksi Ctenophora
Semua
Ctenophora adalah hermafrodit. Gonad berbentuk 2 helai pita yang terletak pada
tiap dinding kanal meridional yang menebal; yang sehelai adalah ovari dan yang
lain adalah testis. Telur dan sperma biasanya dilepas ke air melalui mulut.
Pembuahan terjadi di air laut, beberapa jenis mengerami telurnya. Hasil
pembuahan ialah larva cydippid yang berenang bebas, berbentuk bulat lonjong
menyerupai bentuk Cydippidea dewasa.
6.
system
pencernaan dari fillum cnidaria dan ctenophore.
Filum Cnidaria hidup bebas secara heterotrof
dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.Mangsa menempel pada knidosit
dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.Habitat Cnidaria
seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagaian besar
hidup dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau
benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip,
sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Sebagai karnivor, filum
Ctenopora memakan zooplankton kecil seperti jelly fish, copepod, larva
moluska, larva crustacea, telur ikan dan larva ikan.
7.
Filum Cnidaria
; dikelompokkan
menjadi 4 kelas berdasarkan bentuk, ukuran dan daur hidupnya, yaitu :
1. Kelas Hydrozoa; polip soliter atau koloni, ukuran
kecil tidak menyolok. Dalam daur hidupnya terdapat bentuk polip, medusa atau
kedua-duanya. Umumnya mempunyai velum. Terdiri dari 5 bangsa; Hydroida,
Trachylina, Siphonophora, Chondrophora dan Actinulida.
2. Kelas Scyphozoa; bentuk polip selalu kecil,
sedangkan medusa umumnya besar yang biasa disebut ubur-ubur. Tidak mempunyai
velum. Terdiri dari 4 bangsa; Stauromedusae, Coronatae, Semaeostomae dan
Rhizostomae.
3. Kelas Cubozoa; hanya medusa
dengan bentuk persegi yang datar, mempunyai velum. Terdiri dari satu bangsa
yakni Cubomedusae dengan dua keluarga , Chirodropidae dan Carybdeidae.
4. Kelas Anthozoa; selalu dalam
bentuk polip, tidak ada stadia medusa dalam daur hidupnya, soliter atau koloni.
Terdiri dari 3 subkelas; Octocorallia (Alcyonaria) dengan 8 bangsa yaitu :
Alcyonacea, Gastraxonacea, Gorgonacea, Helioporacea, Pennatulacea,
Protoalcyonaria, Stolonifera, dan Telestacea. Subkelas Hexacorallia
(Zoantharia) dengan 4 bangsa yaitu : Actiniaria, Corallimorpharia, Scleractinia
(Madreporaria), dan Zoanthidea. Subkelas Ceriantipatharia dengan 2 bangsa yaitu
: Antipatharia dan Ceriantharia.
8.
A.
Gambar Morfologi dari Metridium
sp
keterangan gambar :
polip
-
Tentakel
-
Mulut
-
Ruang
gastrovaskuler
-
Gastro-dermis
-
Mesoglea
-
Kaki
-
Tubuh
Medusa
-
Mulut
/ anus
-
Tentakel
-
Epidermis
-
Mesoglea
-
Gastrodermis
-
Ruang
gastrovaskuler
Klasifikasi Anemon (Metridium sp.), menurut Romimohtarto
(2007) sebagai berikut : Kingdom :
Animalia
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Actinaria
Famili : Actinariaceae
Genus : Metridium
Species : Metridium sp.
B. Gambar Morfologi dari Aglaophenia
sp.
Keterangan gambar :
-
Hydrocaulus
-
Hydrotheca of gastrozoid
- Tentacle
- Medusa bud
- Hypostome
- Coelenteron
- gonotheca of gonozooid
klasifikasi Bulu ayam (Aglaophenia sp.)
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Hydrozoa
Family :
Aglaopheniidae
Genus : Aglaophenia
Species : Aglaophenia
sp.
Gambar morfologi Karang (Millepora
sp.)
- Stomata
- capitulum
- collar
- mesentery
- gametogenic tissue ( gonad)
- acontia
- pedal disc
- column
- mesenterial filamen
- sphincter muscle
- actinopharynx
- oral disc
Klasifikasi Karang (Millepora
sp.)
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Class : Hydrozoa
Order : Milleporina
Family : Milleporae
Genus : Millepora
Species : Millepora sp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar